
GRAGEPOLITAN – Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi yang akrab disapa KDM, menjadikan pelajar SMAN 1 Tengah Tani Cirebon, Monyq yang beberapa hari lalu sempat melakukan percobaan bunuh diri dengan menenggak racun pembersih lantai, menjadi anak asuhnya. Ia menjamin Monyq untuk disekolahkannya hingga tamat SMA.
“Bahkan kalau dia memiliki kemampun atau berprestasi saya kuliahkan juga. Adanya kejadian yang menimpa anak tersebut harus menjadi keprihatinan bersama. Untuk itu mari kita semua memberi kesempatan agar anak-anak kita bisa sekolah. Minimal sampai SMA,” ujar KDM dalam akun @KDM.
Terkait peristiwa di Cirebon tersebut, pihaknya sudah mengutus orangnya unyuk bertemu orang tua Monyq. Anak tersebut selama ini karena ketidakmampuan ekonomi kedua orang tuanya.
“Saya sudah memerintahkan untuk memasukan Monyq ke SMAN 1 Cirebon. Tapi tentunya tetap dengan memenuhi persyaratan sebagaimana mestinya,” sambung KDM.
Sementara itu, Ketua MKKS SMA Kota Cirebon yang juga Plt Kepala SMAN 1 Kota Cirebon, H Nendi menyebutkan, Monyq akan menjadi siswi SMAN 1 Kota Cirebon.
“Ini perintah langsung Pak Gubernur. Jadi sekarang anak tersebut sudah masuk di SMAN 1 kelas X semester 2,” katanya.
Sebelumnya, kabar adanya pelajar SMAN 1 Tengah Tani Kab Cirebon melakukan percobaan bunuh diri dengan meminum racun pembersih lantai, mengagetkan pihak sekolah. Apalagi soal biaya sekolah yang disebut menjadi penyebabnya, langsung dibantah Kepala Sekolah (Kepsek) SMAN 1 Tengah Tani, Hj Euis Yeti Srinawati.
“Kami baru mendengarnya dan tentu sangat kaget. Tapi perlu kami tegaskan, soal biaya itu sama sekali tidak benar. Karena memang selama ini tak ada biaya sedikitpun,” ujar Euis, Minggu 8 Juni 2025.
Ia menyebutkan, selain memang sekolahnya tak memungut biaya, pihak sekolah juga diakuinya tidak pernah mengeluarkan yang bersangkutan. Bahkan justru pihaknya pernah memberi solusi agar orang tua korban bekerja di salah satu kios kantin sekolah.
Hal ini, lanjutnya, karena sebelumnya Monik yang tercatat murid Kelas X tersebut, mengeluh selalu tak punya ongkos. Namun orang tua korban belum bekerja sebagaimana disarankan, malah justru sekarang muncul kabar mengagetkan.
“Jadi kami tegaskan, kalau penyebabnya karena tak mampu bayar biaya sekolah, itu tidak benar. Sekolah di SMAN 1 Tengah Tani, iti gratis alias tak ada biaya,” ujarnya.***





Discussion about this post