
GRAGEPOLITAN-Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025 tahap 1 untuk SLB, SMA dan SMK negeri resmi telah dibuka sejak 10 Juni 2025. Pendaftaran dibuka secara online dan akan ditutup hingga 16 Juni 2025.
Sejak hari pertama pendaftaran, isu seputar adanya pendaftaran lewat belakang atau titipan melaui “calo” mulai terdengar. Namun lagi-lagi ibarat, maaf buang angin, siapa pelaku dan peminatnya selalu saja sulit untuk diketahui.
Tapi dari hasil penelusuran Pikiran Rakyat Jabar, diketahui adanya oknum guru salah satu sekolah tingkat pertama di Cirebon yang mengaku bisa membantu memasukan ke SMA yang dituju. Bahkan dirinya sampai bisa memastikan besaran biaya jasa untuk daftar di sekolah tertentu.
Padahal bukan rahasia lagi jika pada setiap musim pendaftaran murid baru atau sekarang bernama SPMB, pihak sekolah selalu mengingatkan agar menempuh jalur sesuai aturan. Apalagi SPMB tahun ini, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi atau KDM tegas menyebut TIDAK ADA TITIPAN!.
“Tapi daftarnya jangan bareng dari sekolah asal, tapi harus daftar sendiri secara online. Terus nanti caranya pas pengumaman SPMB keluar, baru tukar tanda telah diterima di sekolah tersebut dengan biaya jasa yang sudah disepakati,” ujar oknum tersebut di balik telpon genggamnya.
Dalam komunikasi tersebut, si oknum mengaku bisa membantu agar bisa masuk di sejumlah SMA favorit di Kota Cirebon. Bahkan dirinya sempat menyebut nama sekolah yang dituju lengkap dengan tarifnya.
Angka yang ia sebutkan tersebut, setelah ditanya berapa biaya jasa untuk masuk di sekolah-sekolah yang dituju. Dirinya menyatakan dengan tarif yang berbeda untuk sekolah tertentu.
“Untuk SMAN 2 dan SMAN 1 Kota Cirebon, saya bisa bantu dengan biaya atau tarif jasa Rp 15 juta bersih. Sedangkan untuk jasa bantu diterima di SMA 6 Kota Cirebon jasanya Rp 13 juta bersih,” sebutnya.
Sementara itu, saat dikonfrimasi perihal adanya yang mengaku bisa membantu masuk di SMA-SMA tersebut, Ketua MKKS SMA yang juga Kepala Sekolah SMAN 2 Kota Cirebon sekaligus Plt Kepsek SMAN 1 Kota Cirebon, Dr H Nendi, tegas menyatakan semua itu bohong atau hanya modus penipuan. Karena sama sekali pada SPMB ini tak ada istilah titipan.
“Semua sekolah pada SPMB ini dilakukan mengacu pada aturan yang ada. Lihat saja poster Pak Gubernur, Tak Ada Titipan!. Pokoknya jangan ada yang coba main-main, dalam SPMB ini,” tandasnya.
Dirinya malah curiga, jika ada pihak yang mengaku bisa membantu, justru orang tersebut sedang beroperasi mau menipu. Karena sebenarnya ia gambling atau hanya lempar-lempar batu saja, siapa tahu diterima.
“Padahal tanpa bantuan si oknum tersebut, memang layak misalnya tersebut diterima. Nah pada saat itu, ia menagih uang jasanya. Padahal tidak ada kaitan dengannya. Jadi jangan, masyarakat jangan mau dibohongi. Hati-hati oknum tersebut bohong pokoknya,” pungkasnya.***





Discussion about this post