
GRAGEPOLITAN – Seni tradisional di Kota Cirebon terus tumbuh dan lestari berkat komitmen berbagai komunitas seni, salah satunya Sanggar Mergu Wijayakusuma yang berlokasi di Sunyaragi RW 09, Karang Malang, Kelurahan Sunyaragi, Kota Cirebon.
Sanggar ini berdiri sejak tahun 2011 dan konsisten mendedikasikan diri dalam bidang seni tari, khususnya tari tradisional, kreasi, dan tari wayang.
Sanggar yang dipimpin oleh Ratu Dela Meylinda ini membuka ruang pelatihan untuk berbagai kalangan, mulai dari anak-anak TK hingga masyarakat umum.

Dengan dedikasi dan ketekunan, sanggar ini telah menorehkan banyak prestasi dalam perjalanan panjangnya.
Nama Mergu Wijayakusuma sendiri diambil dari nama kakek Ratu Dela, yakni Pangeran Mergu WijayaKusuma, yang mewarisi seni tari wayang Cirebon, di antaranya Tari Adipati Karna dan Tari Gandamana ketika beliau masih menjabat sebagai Patih di Keraton Kasepuhan Cirebon.
Ratu Dela Meylinda menuturkan bahwa keberhasilan sanggar ini tidak lepas dari keuletan serta kecintaan terhadap seni tradisi. “Ini adalah bentuk pelestarian budaya. Alhamdulillah seni tari tradisional kini semakin disukai oleh generasi muda, bahkan kaum milenial.
Di era digitalisasi saat ini, publikasi karya tari juga semakin mudah dilakukan,” ungkapnya.

Ia menambahkan, belajar tari tradisional bukan sekadar menghafal gerakan, tetapi juga memahami makna filosofis di balik setiap gerak. “Setiap gerakan tari tradisional sarat makna, mengajarkan nilai-nilai kehidupan, keteguhan, serta kearifan lokal yang diwariskan leluhur,” jelasnya.
Dengan semangat pelestarian ini, Sanggar Mergu Wijayakuwuma terus berkomitmen menjadi wadah bagi generasi muda Cirebon dalam menjaga sekaligus mengembangkan seni tari tradisional agar tetap hidup di tengah arus modernisasi.
( Als )





Discussion about this post