
GRAGEPOLITAN – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Cirebon menerima Kunjungan Kerja Spesifik Komisi XI DPR RI dalam rangka memperkuat koordinasi, evaluasi, dan sinergi kebijakan terkait stabilitas sektor jasa keuangan serta pelindungan konsumen di wilayah Jawa Barat, khususnya Cirebon Raya yang meliputi Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan.
Kunjungan ini dipimpin Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Mohamad Hekal bersama 17 anggota Komisi XI, serta dihadiri Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi, Kepala OJK Provinsi Jawa Barat Darwisman, dan Kepala OJK Cirebon Agus Muntholib. Agenda ini bertujuan memastikan implementasi kebijakan OJK berjalan optimal dan memberikan dampak langsung bagi masyarakat daerah.
Dalam sambutannya, Inarno Djajadi menegaskan komitmen OJK memperkuat pasar modal sebagai pilar utama pendanaan jangka panjang.

“Pasar modal Indonesia terus menunjukkan perkembangan positif. Per 24 November 2025, IHSG berada pada posisi 8.570,25 dan sepanjang 2025 mencatat all time high 20 kali. Kapitalisasi pasar tumbuh 26,96% year to date, dari Rp12.336 triliun menjadi Rp15.662 triliun,” ujar Inarno, Sabtu (29/11/2025).
Per September 2025, jumlah investor pasar modal juga meningkat pesat dengan bertambahnya 4,65 juta SID baru, sehingga total mencapai 19,52 juta SID.
Inarno menambahkan, pasar modal kini semakin dipercaya sebagai sumber pendanaan produktif bagi proyek strategis nasional dan daerah. OJK berkomitmen menjaga integritas, meningkatkan literasi, dan memperluas akses masyarakat terhadap pasar modal.
Dalam kesempatan yang sama, Mohamad Hekal menyampaikan apresiasi atas kinerja OJK.
“Komisi XI DPR RI mengapresiasi langkah OJK memperkuat pasar keuangan. Kami mendorong perluasan akses bagi masyarakat dan pelaku usaha di Jawa Barat, termasuk Cirebon Raya. Sinergi DPR dan OJK harus terus diperkuat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional,” ungkapnya.

Kepala OJK Provinsi Jawa Barat Darwisman menyampaikan bahwa pertumbuhan sektor pasar modal di Jabar menunjukkan tren sangat positif.
“Jumlah investor di Jawa Barat meningkat menjadi 3,63 juta SID di 2025, tumbuh 24,10% ytd. Selain itu, empat emiten baru berhasil melantai di Bursa Efek Indonesia tahun ini, salah satunya dari Cirebon,” jelasnya.
Darwisman juga memaparkan bahwa edukasi keuangan meningkat signifikan: 11.225 kegiatan edukasi dilakukan sepanjang 2025, meningkat 2.123% dibanding tahun 2024. Jumlah peserta mencapai 2.231.608 orang, tumbuh 1.284%.
Agus Muntholib, Kepala OJK Cirebon, menegaskan komitmen meningkatkan literasi dan inklusi keuangan, termasuk optimalisasi Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD).

“Di 2026, OJK Cirebon akan menggelar program business matching dan workshop untuk mengenalkan instrumen pasar modal sebagai alternatif pembiayaan, termasuk opsi obligasi daerah dan sukuk daerah. Kami juga akan mengintensifkan edukasi bagi pekerja migran, kelompok yang berpotensi besar namun rentan penipuan investasi,” tegasnya.
Kunjungan ini menegaskan komitmen bersama regulator dan legislatif dalam memperkuat stabilitas sistem keuangan, pelindungan konsumen, dan penguatan ekonomi daerah.
OJK Cirebon memastikan akan terus berperan aktif membangun ekosistem jasa keuangan yang inklusif, produktif, dan berkelanjutan sebagai kontribusi bagi pembangunan ekonomi Cirebon Raya, Jawa Barat, dan nasional.





Discussion about this post