
GRAGEPOLITAN-Kondisi jalan raya penghubung antar kecamatan di Kabupaten Sukabumi, tepatnya di jalur Kecamatan Jampang Kulon-Kecamatan Cimanggu-Kecamatan Kalibunder kondisinya sangat memprihatinkan. Salah satunya titik paling parah, hancurnya badan jalan terdapat di Desa/Kecamatan Cimanggu.
Lobang besar dan cukup dalam tampak disana-sini memenuhi ruas jalan satu-satunya penghubung 3 kecamatan tersebut. Apalagi di saat musim penghujan seperti sekarang, genangan air bercampur lumpur menjadi jebakan bagi para pengendara hingga membahayakan kesslamatan.
Apa yang dialami puluhan ribu warga di tiga kecamatan ini, tentu mwnjadi ironi dengan semangat Gubernur Jawa Barat (Jabar), Dedi Mulyadi (Demul) yang salah satu programnya perbaikan infra struktur. Meski jalan tersebut berstatus jalan kabupaten, mestinya Bupati Sukabumi linear dengan kebijakan Gubernur di atasnya.
Terlebih kerusakan jalan di Pajampangan ini sudah berlangsung lama dan menjadi keluhan menahun warga setempat. Akibatnya selama ini mobilitas mereka menjadi terganggu, terutama dampak buruknya pada perekonomian warga.
“Kami selalu menunggu adanya perbaikan dari pemerintah, namun hingga kini tak kunjung juga diperhatikan. Sampai-sampai lihat saja mungkin saking kesalnya warga menanam pisang di lobang-lobang tersebut,” ujar Tedi seorang pengendara seraya diamini warga lainnya, Selasa 4 Nopember 2025.
Usup pengguna jalan lainnya asal Desa Kalibunder Kecamatan Kalibunder, menyampaikan keluhan serupa terkait tak juga diurusnya jalan utama tersebut. Bahkan dengan kondisi jalan saat itu, warga di tiga kecamatan tak merasakan euforia oerbaikan jalan-jalan yang selama ini selalu dibanggakan Demul selaku Gubernur Jabar.
“Saat ramai di media sosial dengan gubernur baru yang selalu memperhatikan infra struktur jalan, kami sempat gembira dan menunggu efeknya pada jalan di Pajampangan ini. Tapi nyatanya baik Pemkab Sukabumi maupun Jabar, tak juga turun memperbaikinya,” tuturnya.
Sementara itu, keluhan infrastruktur juga muncul di Desa Kalibunder Kec Kalibunder. Di sini terdapat jembatan yang baeu selesai dibangu sekira 2 minggu lalu, kini justru terancam ambruk.
Teparnya pembangunan jembatan penghubung Kampung Sukasari dengan Kampung Baru Datar yang melewati Sungai Ciawitali. Jembatan yang menghabiskan anggaran Rp 200 juta dari APBD kabupten tersebut, saat ini temboknya retak-retak.
Akibatnya, hal ini pun menjadi perbincangan waega setempat yang mengeluhkan kualitas jembatan tersebut. Karena kalau dibiarkan, tidak mustahil pada saat curah hujan tinggi seperti sekarang cepat atau lambat akan ambruk.***¹





Discussion about this post