
GRAGEPOLITAN – Penyakit darah tinggi menjadi salag satu penyakit yang banyak menyerang masyarakat saat ini. Bshkan tak hanya kepada mereka yang berusia lanjut, mereka yang masih muda pun banyak yang terkena penyakit diam-diam ini.
Memang sekarang sudah ada obat pengendali darah tinggi ini. Di minum rutin tiap hari, dan tekanan darahnya biasanya stabil di kisaran 130/80.
Tapi meski demikian, tak sedikit mereka yang sudah rutin minum obat darah tinggi masih merasakan pusing berat, jantung berdebar, dan tekanan darahnya melonjak sampai 180/100. Ternyata ini akibat sembarangan minum obat flu saat terkena flu.
Padahal obat-obat flu ini mengandung pseudoefedrin, yang bisa memicu tekanan darah. Nah, inilah yang banyak orang gak tahu dan sering salah.
Beberapa obat yang tampaknya “sepele” ternyata bisa bikin tekanan darah naik secara tiba-tiba dan berbahaya!
Dijutip dari akun @atasidarahtinggi, BERIKUT OBAT-OBAT YANG HARUS DIWASPADAI BAGI PENDERITA DARAH TINGGI:
- Obat Flu & Batuk dengan Dekongestan–Kandungan yang sering bikin masalah: pseudoefedrin, fenilefrin, ephedrine.
Obat ini berfungsi menyempitkan pembuluh darah dihidung biar gak mampet. Masalahnya, efeknya gak cuma di hidung – tapi di seluruh tubuh!
Pembuluh darah di tubuh juga ikut menyempit, akibatnya tekanan darah meningkat. Akibatnya, orang yang sudah hipertensi bisa langsung “meledak” tekanannya.
Kadang terasa jantung berdebar, kepala berdenyut, bahkan bisa sampai krisis hipertensi. Solusi: kalau kamu flu dan punya tekanan darah tinggi, cari obat dengan label “Tanpa dekongestan” atau “Aman untuk penderita hipertensi.”
- Obat Pereda Nyeri (NSAID)
Contoh: ibuprofen, naproksen, diklofenak, meloxicam.
Obat ini memang ampuh buat nyeri sendi, pusing, atau nyeri haid. Tapi NSAID bekerja dengan cara menahan cairan dan menghambat prostaglandin di ginjal.
Efeknya: tubuh menahan air, tekanan darah naik, ginjal bekerja lebih keras. Bahkan pada beberapa pasien hipertensi, tekanan darahnya bisa naik 10-20 poin hanya karena minum NSAID selama beberapa hari. Alternatif yang lebih aman: paracetamol, tapi tetap dengan dosis dan anjuran dokter, ya.
- Pil KB yang Mengandung Estrogen Untuk wanita, terutama usia >35 tahun, pil KB kombinasi estrogen-progesteron bisa menyebabkan peningkatan tekanan darah secara perlahan tapi pasti.
Kadang tidak terasa, tapi setelah berbulan-bulan, tekanan darah jadi tinggi terus. Bahkan bisa menyebabkan stroke ringan atau gangguan jantung bila dibiarkan.
Solusi: konsultasikan ke dokter kandungan. Ada pilihan lain seperti:
Pil KB progestin saja
- Suntik KB tanpa estrogen
- IUD (spiral) non-hormonal
- Obat Herbal & Suplemen “Penambah Stamina” Ini yang sering banget bikin masalah.
Banyak suplemen atau jamu “vitalitas” yang mengandung kafein tinggi, sildenafil, atau bahan stimulan mirip amfetamin.
Efeknya?
Jantung berdebar cepat
Pembuluh darah menyempit
Tekanan darah langsung melonjak
Bahkan ada yang baru sadar setelah merasa sesak dada dan harus ke IGD.
Ingat: herbal bukan berarti aman. Selalu baca komposisi, dan jangan asal beli produk stamina di online.
- Obat Diet & Pelangsing Beberapa obat diet (terutama yang ilegal) mengandung sibutramine atau kafein dosis tinggi.
Zat ini memang bisa menekan nafsu makan, tapi efeknya membuat jantung berdetak cepat dan tekanan darah naik.
Bahkan di beberapa negara, sibutramine sudah dilarang karena menyebabkan serangan jantung dan stroke pada penderita hipertensi.***





Discussion about this post