
GRAGEPOLITAN – Kegiatan Kelompok Kerja Guru (KKG) Wilayah 6 yang melibatkan tiga sekolah luar biasa, yakni SLB Mutiara Bunda, SLB Bina Karya, dan SLB Bina Mandiri, digelar di SLB Bina Mandiri Ciledug dengan mengusung tema “Pendekatan Pembelajaran Mendalam dan Giat Pendidikan Inklusif.” Ciledug, 14 Oktober 2025
Kegiatan ini dihadiri oleh para guru dari ketiga SLB tersebut dengan menghadirkan dua pemateri utama, yakni Ujang Aris, S.Pd dari SLBN Cakra Buana, dan Fathurozi, M.Pd, selaku Ketua KKG Kabupaten Cirebon.
Dalam paparannya, Ujang Aris, S.Pd membahas materi bertajuk Pendekatan Pembelajaran Mendalam, yang menekankan pentingnya pola pikir guru dalam memahami dan merancang proses belajar mengajar.

“Pola pikir adalah segalanya untuk mengetahui dan memahami keadaan sekitar. Guru harus mampu merencanakan dan mempersiapkan pembelajaran, mulai dari kebutuhan, metode, hingga media belajar. Dari pola pikir yang baik akan lahir tindakan yang tepat, dan dari tindakan yang tepat akan berbuah hasil. Namun, refleksi dan evaluasi tetap diperlukan,” jelas Ujang Aris.
Ia menambahkan bahwa pendekatan pembelajaran mendalam bertujuan untuk mendidik siswa berkebutuhan khusus sesuai dengan kemampuan dan kondisi masing-masing secara bertahap tanpa tekanan, namun tetap berorientasi pada perubahan kemampuan peserta didik.
“Guru bukan orang yang serba tahu, melainkan fasilitator. Tugas kita adalah menyediakan pembelajaran dengan metode yang sederhana, mudah dipahami, dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik,” tambahnya.
Sementara itu, Fathurozi, M.Pd, Ketua KKG Kabupaten Cirebon, menegaskan pentingnya pendidikan inklusif bagi anak berkebutuhan khusus (ABK).

“Pendidikan inklusif adalah sistem yang memungkinkan ABK belajar bersama anak-anak lainnya di sekolah yang sama. Fokus utamanya menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan suportif bagi semua peserta didik,” ujar Fathurozi.
Ia juga menekankan peran SLB sebagai pusat sumber bagi sekolah umum agar dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai pentingnya penerimaan terhadap anak-anak berkebutuhan khusus.
“SLB harus mampu menjadi pusat sosialisasi, memberikan pengertian kepada masyarakat agar dapat memahami dan menerima keadaan putra-putrinya,” tambahnya.
Kegiatan KKG Wilayah 6 ini diharapkan menjadi wadah kolaborasi dan peningkatan kompetensi guru SLB di Kabupaten Cirebon dalam menerapkan pembelajaran yang lebih bermakna dan inklusif bagi seluruh peserta didik.





Discussion about this post