
GRAGEPOLITAN – Keraton Kacirebonan memiliki banyak peninggalan bersejarah yang masih terawat hingga kini. Salah satunya adalah Jembangan, yaitu sebuah paso berukuran besar yang terbuat dari tanah liat. Benda bersejarah ini diperkirakan sudah ada sejak tahun 1808 dan menyimpan cerita panjang tentang tradisi keluarga keraton.
Jembangan pada masa lalu difungsikan bukan sekadar tempat air, melainkan memiliki peranan penting dalam prosesi adat. Salah satunya ketika khitanan putra keluarga keraton, di mana sebelum prosesi dimulai, sekitar pukul 03.00 dini hari, putra keraton akan berkumpul atau berendam di air yang ditampung dalam Jembangan tersebut. Air dari Jembangan dipercaya dapat mengurangi rasa sakit, memberikan efek baal atau kebal sebelum prosesi khitan berlangsung.
Hal ini dijelaskan oleh Elang Iyan Ariffudin Dendabrata, Kepala Unit Kepurbakalaan Keraton Kacirebonan.
“Jembangan ini berupa paso besar dari tanah liat. Pada masanya, fungsinya adalah untuk mengurangi rasa sakit atau memberikan rasa baal ketika putra keraton menjalani prosesi khitan,” ungkapnya.
Kini, meski tradisi tersebut tidak lagi sepenuhnya dilaksanakan, Jembangan tetap dirawat dengan baik sebagai bagian dari koleksi bersejarah Keraton Kacirebonan. Keberadaannya menjadi saksi bisu perjalanan budaya dan kearifan lokal Cirebon yang diwariskan secara turun-temurun. ( Als )





Discussion about this post