
GRAGEPOLITAN-Dua orang warga Kota Cirebon meninggal dunia dengan kondisi mengenaskan akibat tertimbun longsor galian C ilegal di RT 02 RW 10, Sijumbleng Kel Argasunya Kec Harjamukti Kota Cirebon, Rabu 18 Juni 2025. Jasad keduanya baru bisa dievakuasi petugas pada sore harinya setelah tanah galian tersebut pada sekira pukul 07.00 Wib.
Kedua korban meninggal dunia, masing-masing Dani Damara (29) sopir dum truk dan Ryan Andrian (23) tukang gali pasir. Keduanya merupakan
warga Blok Karang Anyar Kedung Jumbleng RT 02 RW 10 Kel Argasunya Kec Harjamukti Kota Cirebon.
Saat ditemukan dengan menggunakan alat berat, jasad kedua korban sudah dalam meninggal dunia di mobil dum truk dengan kondisi memprihatinkan. Keduanya dievakuasi petugas gabungan dan langsung dibawa ke RSUD Gunungjati Kota Cirebon.
Diperoleh informasi, sesaat sebelum terjadinya longsor, sebenarnya ada 4 orang di titik lokasi longsor. Keempatnya, termasuk dua korban meninggal dunia sempat berlari setelah diingatkan ada tanda mau longsor.
Namun, kedua korban meninggal dunia, Dani dan Ryan, mereka balik lagi untuk memgambil HP yang tertinggal dan menyelamatkan mobil dum truk. Sial saat itulah runtuhan longsor terjadi mengubur lamgsung keduanya bersama dum truk.
Sedangkan dua orang lagi yang berstatus saksi, mereka selamat. Keduanya yakni Didi (26) kuli galin C warga
Sumur Hoe RT 02 RW 08 Kel Argasunya Kec Harjamukti, dan Ocim (25) kuli galian C warga Sumur Wuni RT 02 RW 07 Kel Argasunya Kec Harjamukti Kota Cirebon.
Kronologis kejadian menurut keterangan dari saksi, pada saat kejadian mereka sedang di lokasi galian C beraktifitas seperti biasa memuat matrial pasir. Tiba-tiba terjadi longsoran matrial dari atas tebing tegak dengan ketinggian sekitar 20 meter.
Saat aktifitas, dilokasi ada 1 orang yang sedang muat dan 2 orang sedang menaikan matrial. Dua orang tidak bisa menyelamatkan diri karena tertimbun longsoran.
Posisi saksi jarak dengan longsoran ada sekitar 10 Meter dan sempat menghindar bersama saksi selamat satunya. Kemudian saksi melapor ke RT setempat Cadas Ngampar.
Tak lama kemudian, petugas dari Dinas BPBD dan dinas terkait lainnya tiba di lokasi dan melakukan proses evakuasi. Upaya mengangkat korban berlangsung seharian karena membutuhkan alat berat.
Sementara, Wali Kota Cirebon, Effendi Edo langsung terjun ke lokasi kejadian. Wali kota tampak cukup terpukul karena beberaoa hari sebelumnya sempat mengunjungi sejumlah lokasi galian C ilegal dan memgingarkan warga agar tak melukan galian sembarangan.
Menyusul kejadian tersebut, wali kota yang saat itu didampingi unsur Forkopimda setempat langsung tegas menutup semua titik galian C ilegal. Bahkan di bekas lokasi galian C peristiwa terkuburnya dua korban, akan dijadikan aliran air atau sungai kecil.***





Discussion about this post